Elon Musk adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Ia dikenal sebagai pemimpin Tesla dan SpaceX serta sebagai salah satu orang terkaya di planet ini. Namun di balik semua kesuksesan dan kekayaannya Musk menghadapi ancaman yang sangat serius hingga membuatnya semakin waspada terhadap keselamatan diri.
Belakangan ini Musk selalu ditemani oleh tim keamanan yang ketat setiap kali ia bepergian. Ada sekitar 20 pengawal yang mengawalnya dan beberapa di antaranya bersenjata lengkap. Selain itu Musk juga ditemani oleh seorang dokter profesional yang siap sedia menghadapi segala situasi darurat. Semua pengamanan ini bukan tanpa alasan mengingat ancaman yang ia hadapi semakin meningkat seiring dengan naiknya popularitas dan kekayaannya.
Untuk memastikan keselamatan Musk Tesla menghabiskan dana besar setiap tahunnya. Pada tahun 2023 Tesla mengalokasikan sekitar USD 2,4 juta atau sekitar Rp 36,9 miliar hanya untuk keamanan pribadi Musk. Di awal tahun 2024 Tesla sudah menghabiskan USD 500 ribu lebih atau sekitar Rp 7,7 miliar dalam dua bulan pertama. Pengeluaran ini terus meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana rata-rata biaya keamanan Musk hanya sekitar USD 145 ribu per bulan pada periode 2015 hingga 2018.
Sebagai perbandingan Apple menghabiskan USD 820 ribu untuk melindungi CEO-nya Tim Cook sementara Amazon mengeluarkan USD 1,6 juta per tahun untuk menjaga pendirinya Jeff Bezos. Sementara itu Meta induk dari Facebook dan Instagram menghabiskan USD 23,4 juta atau sekitar Rp 360,6 miliar untuk keamanan Mark Zuckerberg.
Salah satu faktor utama yang mendorong Musk meningkatkan keamanannya adalah karena ia telah menerima beberapa ancaman pembunuhan. Pada rapat pemegang saham Tesla pada Juli 2024 Musk mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ada dua orang yang berusaha menghabisinya. Ancaman ini sangat nyata sehingga Musk tidak bisa mengambil risiko dan terus meningkatkan langkah-langkah keamanannya.
Tak hanya Musk yang menjadi target ancaman. Pada tahun 2023 kepala keuangan Tesla Zachary Kirkhorn juga menerima ancaman pembunuhan melalui email. Pelaku meminta tebusan sebesar USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,6 miliar dalam bentuk bitcoin agar tidak membahayakan nyawa Kirkhorn.
Demi melindungi dirinya dan keluarganya Musk bahkan memperketat keamanan di rumah ayahnya di Afrika Selatan. Rumah tersebut dilengkapi dengan sistem kamera canggih pagar listrik dan penjaga yang terus memantau keamanan 24 jam penuh.
Keselamatan Musk kini menjadi prioritas utama karena ia menyadari bahwa semakin besar kekuasaan dan pengaruh yang ia miliki semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapinya. Dalam situasi ini keamanan menjadi aspek yang tak bisa dianggap remeh.